Wednesday 24 September 2014

Blackberry passport siap meluncur di indonesia akhir tahun

20:28

Sesuai dengan rencana, BlackBerry Passport akhirnya dirilis pada tanggal 24 September di Amerika Serikat dan Kanada (tanggal 25 September di Indonesia). Smartphone terbaru BlackBerry ini mulai tersedia di lima negara yaitu Kanada, Jerman, Inggris, Perancis, dan Amerika Serikat dan dibanderol dengan harga USD 599 untuk versi unlocked.

Blackberry Passport memiliki faktor bentuk unik yaitu layar sentuh bujursangkar 4,5 inci resolusi 1440 x 1440 piksel (453 ppi). Salah satu andalannya adalah panel peka sentuh yang diintegrasikan di bawah layarnya sehingga pengguna akan nyaman menulis menggunakan papan ketik QWERTY yang disediakan tanpa mengganggu tampilan di layar.

BlackBerry Passport memiliki spesifikasi perangkat keras kelas atas dengan menggunakan chip Snapdragon 801 2.2 GHz, RAM 3GB, dan penyimpan internal 32GB plus slot microSD. Baterai yang dipasang berkapasitas 3450 mAh, ditambah kamera 13 megapiksel OiS di bagian belakang.
Selain melalui kanal khusus, BlackBerry juga akan dijual melalui Amazon. Pihak BlackBerry juga berencana untuk menyediakan BlackBerry Passport di lebih dari 30 negara lain termasuk Indonesia sebelum akhir tahun 2014 ini bersama dengan negara-negara Timur Tengah, Eropa, Singapura, Malaysia, Vietnam, Filipina, dan beberapa negara di Amerika Latin.

Sistem operasi BlackBerry Passport adalah BB OS 10.3 yang memiliki BlackBerry World dan Amazon Appstore. Dengan demikian pengguna BlackBerry Passport akan bisa menjalankan aplikasi khusus BlackBerry maupun aplikasi Android tanpa perlu trik khusus. Sistem operasi BlackBerry OS 10.3 ini nantinya juga akan tersedia di perangkat BB 10 lain (Z10, Z30, Q5, Q10).

SUMBER : PHONE ARENA

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 comments:

Post a Comment

 

© 2013 Blognya Manusia Gadget. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top